Hemm,
perkenalkan nama gue Ibnu Adam, Gue adalah Manusia Geje yang tak tau arah jalan pulang, Gue biasa dipanggil dengan sebutan yang biasa yaitu
Adam, kenapa ya mereka manggil gue dengan nama Adam? Mungkin karena nama gue
ada “Adam” nya kali yaa? Yah terserah deh lu mau panggil gue apa… jujur
sebelumnya gue cuman iseng buat nulis kayak beginian tapi rasanya gak adil
kalau gue gak certain semua cerita ini pada loe para pembaca. Entah apa maksud
dari kalimat gue sebelumnya gue juga gak ngerti kayak nya gak ada untung
untungnya juga buat lo dengar cerita gue di tulisan ini. Kenapa? Loe merasa
kalimat gue ini terlalu baku ya, maklum kalimat yang gue tulis sekarang ini
adalah kalimat pertama yang gue tulis -_- #krik
Sebelumnya
gue mau ngasih penjelasan kenapa gue membahasakan diri “saya” menjadi “GUE” dalam
tulisan ini sedangkan aslinya gue sendiri tinggal di Medan, di Medan itu gak
ada mecing-mecingnya orang-orang disini membahasakan diri “saya” dengan kata
“GUE” yang ada malah di ejekin dibilang sok gaul lah, sok anak Jakarta lah,
terakhir kali gue dengar ada yang di lempari kulit Durian satu kelurahan
gara-gara membahasakan diri “saya” dengan “GUE” yaa pahit emang hidup ini
kawaan #krik, lah terus kenapa gue tetap membahasakan diri gue dengan sebutan
“GUE”?? sedangkan gue sendiri orang Medan, trus salah siapa ? salah nenek gue?
Salah dosen gue?.
Gue
sebenarnya ingin memakai kata “saya” dalam tulisan ini tapi kesannya terlalu
seperti buku Bahasa Indonesia, terus gue beralih ke kata “aku” karena di Medan
itu sehari hari kita membahasakan diri kita itu dengan “aku” tapi malah
terkesan kasar dan romantis, haa romantis?? Gue sering menonton film film FTV
di tipi yang isinya tentang percintaan dan mereka sendiri membahasakan dirinya
dengan sebutan aku-kamu, entar gue malah dikira lagi nulis cerita buat pacar
gue lagi di sini. Gue merasa kata “GUE” itu adalah bahasa Internasionalnya di Negara
kita ini, seperti layaknya Bahasa Inggris di dunia ini sebagai bahasa
Internasional penghubung bahasa dari semua bahasa, seperti halnya juga dengan
“GUE” yang menurut gue hampir disetiap
daerah di Negara ini pernah membahsakan dirinya dengan “GUE” yaa walaupun “GUE”
sendiri rada canggung bahasakan diri “GUE”, dan akhirnya gue mutusin
menggunakan kata “GUE” dalam tulisan ini.
-TAMAT-
NB: Gue kepingin jadi penulis buku commedy, horor, cinta dan lain-lain yang penting buku gue jadi. walaupun itu semua hanya secercah keinginan dalam diri Gue yang Gue sendiri gak tau bakalan terwujud apa enggak. Nah Tulisan Gak Jelas di atas adalah kalimat - kalimat yang pingin Gue jadikan di kata pengantar pada buku Gue. HAHA *mati*
-TAMAT-
NB: Gue kepingin jadi penulis buku commedy, horor, cinta dan lain-lain yang penting buku gue jadi. walaupun itu semua hanya secercah keinginan dalam diri Gue yang Gue sendiri gak tau bakalan terwujud apa enggak. Nah Tulisan Gak Jelas di atas adalah kalimat - kalimat yang pingin Gue jadikan di kata pengantar pada buku Gue. HAHA *mati*